Sunday, 7 April 2013

Destinasi Baru Pelancongan

Pitas mempunyai banyak tempat yang boleh dibangunkan untuk menjadi destinasi pelancongan utama umumnya di Sabah jika mendapat perhatian serius dari pihak-pihak berwajib.








Kenali Daerah Pitas

Pitas adalah bandar dan daerah yang terletak di Bahagian Kudat Sabah, Malaysia. Ianya terletak dibahagian utara pulau Borneo. Populasinya dianggarkan kira-kira 38,600 orang pada tahun 2006. Komposisi etnik utama di Pitas adalah suku kaum Rungus dan Orang Sungai (termasuk orang Tambanuo).

Pitas pada asalnya di panggil sebagai Tupak yang bermakna "seberang". Tupak ini merujuk kepada tempat tinggal Momogun Tombonuvo dan Momogun Rungus pada zaman dahulu. Setelah berlakunya persengketaan sesama Momogun di Teluk Bandau sebilangan penduduk Bandau meninggalkan kawasan Bandau kerana serangan Sindaat Mogkorudu yang di lancarkan oleh Aki Palzavan dan Aki Sook. Pitas merujuk kepada kawasan atau petempatan di mana Sindaat Mogkorudu tidak lagi berkuasa iaitu di sebelah Sungai Bengkoka.

Sejak hari itu kawasan tersebut yang di kenali sebagai Tupak turut di panggil sebagai Pitas iaitu setelah menyeberangi kawasan tersebut orang-orang Teluk Bandau tidak lagi menjadi mangsa serangan Ilmu Hitam Sindaat Mogkorudu.

Sebutan Pitas berasal dari perkataan "NOPITAS" atau "MINITAS" yang merujuk kepada definisi "selepas melalui kawasan itu maka orang-orang Bandau terlepas dari kuasa Sindaat Mogkorudu".

Selain daripada itu Pitas ini juga merujuk kepada sebutan penduduk Momogun setempat mengenai Sungai Bengkoka yang sering di mengalami banjir besar. Banjir besar yang melanda Sungai Bengkoka menyebabkan sungai tersebut terputus dan ia di sebut "nopitas" dalam bahasa Momogun. Melalui dua legenda ini sehingga hari ini daerah itu di sebut sebagai Pitas di mana pada zaman dahulu di panggil sebagai Tupak iaitu tempat orang Momogun (Rungus dan Tombonuvo) sering menyeberang.

Pada hari ini Tupak tetap di gunakan oleh sebilangan masyarakat Momogun Rungus sebagai kelembutan bahasa atau mengelakkan dari mengingatkan lagi kisah hitam yang pernah berlaku sesama Momogun pada zaman lampau. Ini kerana pada zaman dahulu ramai yang mengelak untuk mengatakan Pitas untuk tidak menyinggungkan lagi persengketaan dahulu. Namun sebutan Pitas ini kembali di gunakan pada zaman ketua lanun Syarif Osman dan zaman penjajahan untuk menghidupkan lagi sempadan-sempadan yang pernah di buat oleh Aki Palzavan dan Aki Sook melalui ritual tertentu bagi tujuan upacara-upacara keagamaan Labus pada zaman itu. - Wiki

Ikan Bilis dan Gamat

Selain dari Ikan bilis yang terkenal di daerah Pitas, Balat putih ( GAMAT) juga banyak terdapat di sini. Segelintir penduduk yang mengusahakan ternakan balat putih ( GAMAT) ini khususnya di kampung Kesagaan, pinggan-pinggan, sinimpul dan juga kampung Rosob sangat-sangat membarangsangkan, kepada yang ingin melawat Pitas bolehlah dapatkan ikan bilis dan balat putih ( GAMAT) ini untuk dibawah pulang.

Gamat atau Timun laut merupakan sejenis haiwan invertebrata (tanpa tulang belakang) laut yang meraih populariti dewasa ini di sebabkan khasiat dan nilai terapeutiknya yang mengkagumkan. Malah, kuasa penyembuhannya telah di agungkan dan di manfaatkan oleh nenek moyang kita sejak lebih 300 tahun dahulu. 

Tergolong didalam filum Ekinodermata, spesis Timun Laut yang didapati berkesan dari segi nilai keberkesanannya adalah daripada genus Sticophus atau lebih dikenali Gamat. Nama lainnya mengikut panggilan setempat termasuklah 'balat' 'bat' 'brunok' 'trepang atau 'hoi-sum'. 

Hampir 42 spesis Timun Laut telah dikenalpasti di perairan Malaysia sementara lebih dari 2,000 spesis wujud di serata dunia.Umumnya haiwan ini berbentuk silinder, leper pada bahagian dorso-ventral dan mempunyai bukaan di bahagian anterior dan posterior.

Kandungan asid lemak mustahak seperti EPA (asid omega eikosapentaenoik) dan DHA (asid omega dekosaheksaenoik)turut memainkan peranan penting sebagai agen penyembuh luka dan antithrombotik iaitu berupaya mengurang kan kejadian pembekuan darah di dalam saluran darah. Ini dapat mengurangkan risiko penyakit 'Strok' dan 'Jantung'.

Secara tradisional pula, GAMAT dipercayai berkesan
  • untuk meningakatan kesihatan badan,
  • mempercepatkan penyembuhan luka luaran dan dalaman,
  • mengurangkan rasa sakit sendi, badan dan lenguh otot,
  • menghindari masaalah alahan dan lelah,
  • melawan radang dan meredakan bengkak,
  • melancarkan pengaliran darah,
  • memulihkan sistem peranakan selepas bersalin,
  • masaalah resdung, buasir dalam dan luar,
  • mencantikkan kulit dan awet muda,
  • meningkatkan metabolisma dan membantu masaalah keletihan,
  • menghindari sembelit dan masaalah buasir, menguatkan tenaga batin,
  • melegakan migrain
  • mengurangkan tekanan darah tinggi dan mengawal kencing manis, kolestrol serta lain-lain lagi.

Pitas Berubah Wajah

10/2/13: PITAS BERUBAH WAJAH

Daerah Pitas yang dahulunya dikategorikan sebagai daerah kedua termiskin di Malaysia kini berubah wajah dengan pelbagai pembangunan.

Menurut Ahli Dewan Undangan Negeri Pitas, Datuk Bolkiah Haji Ismail, hasil keprihatinan kerajaan sejumlah 510-juta ringgit dibelanjakan ke arah memperkasa prasarana di Pitas. Ini termasuklah pembinaan 12 jalan raya utama dan bekalan elektrik ke seluruh daerah.

Datuk Bolkiah berkata demikian kepada Pemberita RTM di Pitas.

Selain itu, penduduk Pitas turut dilibatkan dalam projek agropolitan seluas 10-ribu hektar. Ketika ini, hampir 4-ribu hektar tanaman getah membuahkan hasil dengan peserta memperolehi pendapatan sehingga 2-ribu 500 ringgit sebulan.

Beliau memberi jaminan daerah Pitas akan terus dibangunkan setanding daerah lain di Sabah.

~Rtka (AN/COV)

Pintu Kuno Berusia 5,000 Tahun


Ditemukan, Pintu Kuno Berusia 5,000 Tahun 

Seorang arkeolog di Kota Zurich, Swiss, menemukan daun pintu peninggalan purbakala dari bawah tanah. Daun pintu itu ditaksir sudah berusia 5.000 tahun sehingga dianggap sebagai pintu tertua yang pernah ditemukan di Eropa. Ini adalah penemuan yang penting untuk mengetahui cara hidup masyarakat zaman purba.

Kepala tim arkeolog, Niels Bleicher, mengatakan bahwa pintu yang terbuat dari kayu poplar tersebut masih kokoh dan elegan. Desainnya, menurut Bleicher, juga sangat luar biasa untuk kualitas zaman dulu. “Pintu ini sangat luar biasa dilihat dari cara bagaimana papan-papannya disatukan,” ujar Bleicher seperti dikutip dari kantor berita Associated Press, Rabu 20 Oktober 2010.

Dengan menggunakan metode penghitungan lingkaran garis-garis kayu pada pintu, Bleisher memperkirakan pintu tersebut dibuat pada tahun 3.063 Sebelum Masehi (SM). Kayu papan pada pintu tergabung dengan rapi. Menurut Bleicher, pintu itu didesain untuk menghindari embusan angin dingin yang bertiup dari danau Zurich. “Desainnya pintar dan terlihat bagus,” ujar Bleicher.

Pintu ini ditemukan di bawah tanah tempat parkir gedung opera Zurich. Pintu ini merupakan bagian dari rumah panggung yang banyak terdapat dekat danau Zurich ribuan tahun yang lalu. Para arkeolog telah melacak sedikitnya lima desa neolitik yang diyakini ada di tempat tersebut antara tahun 3.700 dan 2.500 SM.

Arkeolog Jerman, Helmut Schlichtherle, mengatakan penemuan pintu berusia tua dalam keadaan utuh jarang sekali terjadi. Biasanya, menurut Schlichtherle, yang ditemukan hanya pondasi dari rumah panggung zaman dulu yang berhasil selamat. Pondasi rumah biasanya sudah terendam air, sehingga bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh dan merusak pondasi.

“Mungkin beberapa orang mengatakan bahwa ini hanyalah sebuah pintu, tapi ini adalah penemuan yang luar biasa karena ini dapat membantu kita untuk mengerti bagaimana orang di jaman itu membangun rumah dan teknologi apa yang mereka pergunakan,” ujar Schlichtherle.

Pintu ini akan dipamerkan ke publik setelah dapat dikeluarkan seluruhnya dari dalam tanah dan direndam dengan cairan kimia khusus untuk mencegahnya dari pembusukan. - Maskolis

Pitas is a town and a district in the Kudat Division of Sabah


Pitas is a town and a district in the Kudat Division of Sabah, east Malaysia, on the northern part of the Borneo island. Its estimated population in 2006 is 38,600.

Tombonuo Community Support Musa

THE SABAH Pitas Tombonuo People Association (PBTPS) has expressed its full support of the recent State Budget presented by Chief Minister, Datuk Seri Musa Aman.

In a statement issued here, its President, Akian Ahkiew, said that a meeting of the association’s Supreme Council in Pitas last week had unanimously agreed to express support for the last State Budget and to Musa as a dynamic, progressive and people-oriented Chief Minister.

“We fully support the budget mainly because it is strongly oriented to people-development,” Akian said.

“Obviously the Chief Minister has the people’s welfare and socio-economic development in mind when he prepared the budget and for this we feel we need to express our support and gratitude to Datuk Musa.”

Akian also said that even though the Tombonuo people were not specifically mentioned in the budget, he is confident the budget is meant for all Sabahans, and the Tombonuos will not be left out of the socio-economic development plans and implementation.

He said there is now a much stronger spirit for progress among the Tombonuos compared to what they were before.

“This is because they can now feel the impact of development with so much development taking place in Pitas district, especially in the area of agriculture and aquaculture,” Akian said.

“They can see that even Pitas, which was once a sleepy one-horse town, has now expanded into a much busier township with high potential for growth because it is now linked to both Kota Kinabalu and Sandakan by road.”

In the meantime, Akian called upon the Tombonuos who are mostly resided in the East Coast, to support the government and take advantage of the many socio-economic opportunities available in both the public and private sectors.

“We certainly look forward with confidence to more development for the Tombonuos in all areas of economic activities under the people-oriented leadership of Datuk Musa,” he said. - Sabah Kini